Pernah merasa dicintai atau mencintai seseorang secara berlebihan? Kondisi ini disebut dengan obsessive love disorder. Alih-alih menjalani hubungan yang sehat, orang dengan obsessive love disorder justru bisa bersikap terlalu protektif, menuntut, dan mengekang pasangannya.
Obsessive love disorder (OLD) adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi terobsesi terhadap orang yang sangat dicintainya. Hal ini bisa terjadi pada orang yang sudah menjalin hubungan pernikahan maupun pacaran.
Penyebab Obsessive Love Disorder
Hingga saat ini, penyebab obsessive love disorder belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan beberapa gangguan mental, seperti:
Attachment disorder, yaitu gangguan mental yang membuat penderitanya merasa susah menjalin hubungan atau justru terlalu terikat secara emosional terhadap orang lain
Borderline personality disorder (BPD)
Delusi yang menimbulkan rasa cemburu atau sindrom Othello
Gangguan bipolar
Obsessive compulsive disorder (OCD)
Gangguan kepribadian paranoid
Selain itu, riwayat trauma psikologis, misalnya pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai atau sakit hati karena pernah diselingkuhi, juga bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami OLD.
Ciri-Ciri Obsessive Love Disorder
Rasa cinta yang berlebihan membuat seseorang dengan obsessive love disorder merasa perlu untuk menjaga dan melindungi orang yang dicintainya. Bahkan, mereka mengendalikan orang yang dicintainya itu seolah-olah ia sudah sepenuhnya menjadi miliknya.
Gejala obsessive love disorder mungkin saja tidak muncul pada awal hubungan, tapi dapat terus berkembang dan baru terlihat seiring berjalannya waktu. Gejala OLD pun bisa semakin terlihat ketika orang yang dicintai menolak cintanya.
sumber: https://www.alodokter.com/mengenal-apa-itu-obsessive-love-disorder#:~:text=Pernah%20merasa%20dicintai%20atau%20mencintai,disebut%20dengan%20obsessive%20love%20disorder.